Rangkaian Elektronika Dasar

Rangkaian Elektronika Dasar

Rangkaian elektronika dasar ini dapat diartikan sebagai rangkaian dari elektronka yang basic-nya dari teori dasar elektronika  atau yang kita kenal sebagai dasar-dasar ilmu elektronika. Karena itulah maka semua rangkaian yang dibentuk nantinya adalah rangkaian yang masih sederhana. Hal ini juga menyebabnkan para pemula yang hendak mulai untuk mempelajarinya hingga bisa memahami ataupun memberikan analisa juga membentuk rancangan rangkaian sendiri, haruslah terlebih dahulu belajar tentang rangkaian-rangkaian  dasar ini.
Rangkaian ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian-rangkain elektronika. Dimana rangkaian-rangkaian elektronika merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari maupun bagi industri dan komputerisasi serta bagi kemajuan teknologi. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kemajuan tekonologi kita sekarang sangat didukung oleh bidang ilmu elektronika. Demikian pula dengan ilmu rangkaian elektronika dasar yang juga bagian dalam disiplin ilmu tersebut.





Untuk membuat suatu rangkaian sederhana sebenarnya sangatlah mudah. Dari segi biaya, waktu dan tenagapun sangatlah kecil bila kita dapat memahaminya dengan baik. Kita bisa melihat sekarang banyak rekan-rekan kita yang membuat suatu rangkaian yang hemat dari segala aspek yang biasanya menjadi hambatan seseorang membuat rangkaian ini. Rangkaian-rangkian yang demikian biasanya kita namakan sebagai rangkaian elektronika sederhana, atau biasa disebut dengan rangkaian sederhana. Disebut demikian karena memang dibuat dengan sesederhana mungkin, sehingga para pemula pun dengan mudah dapat membentuknya sendiri tanpa harus belajar langsung dengan seseorang.
Hanya cukup dengan mencontoh apa yang telah dikerjakan, maka kita akan dengan mudah mengetahui bagaiamana rangkain itu dibuat dan bagaimana pula cara kerjanya. Walaupun dianamakan rangkaian sederhana, tidak berarti fungsinya biasa-biasa saja. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh rangkian ini. Misalnya saja kita bisa membuat saklar otomatis pompa air, alat pengusir nyamuk, penidur elektronik, detektor hujan, dan lain-lain. Pokoknya rangkaian sederhana ini tidak bisa dianggap remeh bila dimanfaatkan dengan banyak tujuan. Nah karena begitu mudahnya dan hematnya membuat rangkaian ini plus ditambah nilai fungsinya yang tidak bisa dianggap remeh, tentu sangatlah layak ilmu membuat rangkaian ini kita pelajari. So, ikuti artikel selanjutnya ya tentang membuat  rangkaian elektronika dasarar 

1.Multimeter


multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus  (amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-       meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog.    Masing-     masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.

2.Dioda

 (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan      mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik    dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai upenyearah dalam           Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda         (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuFan p-n               semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n               (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya. 

3.Transistor

 adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus         dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi                    lainnya.    Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya     (BJT) atau      tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat           dari sirkuit               sumber listriknya.

     Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C).              Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan           tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus         output Kolektor.Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia                          elektronik   modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier                          (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator)             dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan                          sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian                 rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

   4.Resistor

    merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk                             mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan)                tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan         terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan                  persamaan hukum Ohm:
        Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhuderau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar
5. Kapasitor

merupakan Komponen Elektronika yang terdiri dari 2 pelat konduktor yang pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah Isolator diantaranya sebagai pemisah. Dalam Rangkaian Elektronika, Kapasitor disingkat dengan huruf “C”.
A. KAPASITOR NILAI TETAP (FIXED CAPACITOR)

Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor adalah Kapasitor yang nilainya konstan atau tidak berubah-ubah. Berikut ini adalah Jenis-jenis Kapasitor yang nilainya Tetap :

Kapasitor Nilai Tetap

1. Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)

Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.

Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) umumnya terbuat dari bahan Keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan Elektronik yang dirancang makin kecil dan dapat dipasang oleh Mesin Produksi SMT (Surface Mount Technology) yang berkecepatan tinggi.

2. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)

Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester dengan bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik dalam rangkaian Elektronika (tidak memiliki polaritas arah)

3. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)

Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam Rangkaian Elektronika.

4. Kapasitor Mika (Mica Capacitor)

Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah.

5. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)

Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit (Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan bahan Aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal Negatif-nya. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF). Biasanya di badan Kapasitor Elektrolit (ELCO) akan tertera Nilai Kapasitansi, Tegangan (Voltage), dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan, Kapasitor Elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan melampui batas kamampuan tegangannya.

6. Kapasitor Tantalum

Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, Kapasitor Tantalum merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.



B. KAPASITOR VARIABEL (VARIABLE CAPACITOR)

Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur atau berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

Kapasitor Variabel (Variable Capasitor)

1. VARCO (Variable Condensator)

VARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang Frekuensi pada Rangkaian Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO berkisar antara 100pF sampai 500pF

2. Trimmer

Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil sehingga memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.



Fungsi Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika

Pada Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis Komponen Elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan Kapasitor memiliki banyak fungsi sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika memerlukannya.

Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :

Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik
Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
Sebagai Kopling
Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
Sebagai Penggeser Fasa
Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)

Komentar

Postingan Populer